Should, Would dan Could merupakan auxiliary verb atau kata kerja bantu yang dapat didefinisikan sebagai bentuk lampau dari Will, Shall, dan Can. Fungsi dari auxiliary verb adalah untuk membantu kata kerja utama atau main verb. Misalnya, seperti dalam kalimat, I would like to thank her (Saya ingin berterima kasih padanya), kata like merupakah kata kerja utama yang dibantu oleh would.
Tak hanya Should, Would dan Could, dalam auxiliary verb juga terdapat kata bantu lainnya seperti be, can, could, dare, do, have, may, might, must, need, ought, shall, should, will, would. Namun pada artikel ini kita akan membahas tentang apa perbedaan Should, Would dan Could serta cara penggunaannya. Untuk itu, kita dapat belajar lebih banyak dari melihat contoh kalimat yang menggunakan kata bantu ini dibandingkan hanya dengan sekedar membaca definisi.
Should
Secara teknis, kata ‘should’ adalah bentuk lampau dari kata ‘shall’, tapi tidak semua kata ‘should’ berbentuk lampau, karena kata kerja bantu ini memiliki beberapa kegunaan, contohnya sebagai berikut.
Untuk menanyakan pertanyaan
“Should you have erased the disk?” sama dengan “Were you supposed to have erased it?”
“Should I turn in my assignment now?” sama dengan “Am I supposed to turn in my assignment now?”
Pada contoh kalimat diatas, kata ‘should’ artinya hampir sama dengan ‘ought’.
Untuk menunjukkan kewajiban
“You should floss and brush your teeth after every meal”
Pikirkan kata ‘should’ sebagai ‘supposed to’, seperti pada contoh sebelumnya, tapi di sini untuk membuat pernyataan persuasif.
Untuk menunjukkan kemungkinan di masa yang akan datang
“If I should find your coat, I will be sure to call you”
Pikirkan kata ‘should’ sebagai ‘do’. Untuk lebih lanjut, kata ‘should’ bisa dihilangkangkan dari kalimat diatas, menjadi, “If I find your coat, I will be sure to call you”.
Untuk mengekspresikan situasi hipotesis
“Should you wish to do so, you may have hot tea and biscuits.” sama dengan “If you wish to do so, you may have hot tea and biscuits.”
Untuk mengungkapkan apa yang mungkin terjadi
“With an early start, they should be here by noon.”
Pikirkan bahwa kata ‘should’ sebagai ‘ought to’ atau sebagai ‘probably will’.
Untuk menyampaikan permintaan atau pernyataan langsung dengan sopan
“I should like to go home now.” sama dengan “I want to go home now.”
I should think that a healthy forest program is essential to any presidential victory.” sama dengan “I think that a healthy forest program is essential to any presidential victory.”
Baca Juga : 4 Rekomendasi Buku Belejar Bahasa Inggris Untuk Anak
Would
‘Would’ juga merupakan bentuk lampau dari ‘will’. Namun, Sama halnya seperti ‘Should’, ‘Would’ merupakan auxiliary verb atau kata kerja bantu yang memiliki banyak kegunaan, bahkan beberapa diantaranya dapat mengekspresikan present tense. Berikut merupakan beberapa contoh penggunaan kata ‘would’.
Untuk menanyakan pertanyaan
“Would you like some coleslaw?” sama dengan “Do you want some coleslaw?”
“Would you turn in your assignment now?” sama dengan “Please turn in your assignment now.”
Dengan ‘who’, ‘what’, ‘when’, ‘where’, ‘why’, ‘how’
“How would the neighbors react?”
“What would you do if I sang out of tune?”
Pada dua kalimat di atas, kata ‘would’ hampir sama artinya dengan ‘will’.
Untuk membuat permintaan yang sopan
“I would like more coleslaw, please.” sama dengan “I want more coleslaw, please.”
“I would like you to sit down now.” sama dengan “I want you to sit down now.”
Untuk menunjukkan respons yang berbeda jika masa lalu berbeda
“I would have helped you if I had known you were stranded.”
“John would’ve missed the trail if Mary hadn’t waited for him at the stream.“
Untuk mengurangi pernyataan yang kuat dan kontroversial
“I would have to say that you’re acting a bit immature.”
Di sini, ‘would’ memiliki arti yang sama dengan ‘do’ namun tidak lebih tegas.
Untuk menjelaskan hasil ke situasi hipotesis
“Should I win a million dollars, I would fix up my house.”
Pikirkan kata ‘should’ sebagai ‘if’ dan ‘would’ sebagai ‘will’.
Untuk menunjukkan tindakan repetitif di masa lalu
“For a moment the plane would be airborne, then it would bump back down along the hard earth.”
Untuk menunjukkan preferensi antara dua pilihan, digunakan dengan ‘rather’ atau ‘sooner’
“I would sooner die than face them” sama dengan “I prefer death in place of facing them.”
“I would rather handwrite than type” sama dengan “I prefer handwriting instead in typing.”
Untuk menunjukkan keinginan
“We wish that he would go.” sama dengan “We want him to go.”
Untuk menunjukkan intensi atau rencana
“She said she would come.” sama dengan “She said she was planning to come.”
Untuk menunjukkan pilihan
“I would put off the test if I could.”
Ini berarti bahwa ‘aku’ ingin menunda tes nya, tapi tidak punya kemampuan untuk menundanya.
Untuk mengekspresikan keraguan
“The answer would seem to be correct.” sama dengan “The answer is probably correct.”
Untuk menunjukkan kemungkinan masa depan relatif terhadap tindakan di masa lalu
“He calculated that he would get to the camp around 6 p.m. The men would have dinner ready for him.”
Kalimat pertama berarti dia yakin waktu kedatangan kampnya sekitar pukul 6:00 sore. Pada kalimat kadua, ia memprediksi bahwa kelak ketika waktunya tiba, makan malam akan sudah siap untuknya.
Untuk membuat permintaan yang sopan
“I would like more coleslaw, please.” sama dengan “I want more coleslaw, please.”
“I would like you to sit down now.” sama dengan “I want you to sit down now.”
Could
Sama halnya seperti kedua modal verb di atas, bahwa ‘could’ tidak semunya berbentuk lampau. Contoh penggunaanya adalah sebagai berikut.
Sebagai bentuk lampau dari ‘can’
“In those days, all the people could build houses” sama dengan “In those days, all the people had the ability to build houses.”
Untuk menanyakan pertanyaan
“Could I leave now?” sama dengan “May I leave now” atau “am I allowed to leave now?“
Untuk menunjukkan kemungkinan
“You could study harder than you do.” sama dengan “You have the potential to study harder than you do.”
“I would like you to sit down now.” sama dengan “I want you to sit down now.”
Untuk menunjukkan keraguan atau kesopanan
“I could be wrong” sama dengan “I may be wrong.”
“Could you come over here, please?” sama dengan “Please come here.”
Kesimpulannya adalah Should, Would dan Could, semuanya digunakan untuk membicarakan kemungkinan peristiwa atau situasi, tetapi masing-masing memberi tahu kita sesuatu yang berbeda.
‘Could’ digunakan untuk mengatakan bahwa suatu tindakan atau peristiwa adalah mungkin. ‘Would’ digunakan untuk berbicara tentang situasi yang mungkin atau yang dibayangkan; dan sering digunakan ketika situasi yang memungkinkan itu tidak akan terjadi. ‘Should’ digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu adalah hal yang tepat atau terbaik untuk dilakukan, atau untuk mengatakan bahwa seseorang harus melakukan sesuatu atau harus melakukan sesuatu.
Tulislah contoh kalimat untuk setiap kemungkinan penggunaan could, would, dan should; kemudian mintalah bantuan lebih lanjut kepada tutor Bahasa Inggrismu. English4Everyone bisa menjadi salah satu pilihannya. Disini, kami menyediakan les Bahasa Inggris dengan harga yang terjangkau.
References:
Auxiliary verb
Should
Would
Could